Tag Archives: Google

Google Menonaktifkan Akun AdSense di Rusia

KOMPAS.comAlphabet, perusahaan payung Google dan YouTube, memutuskan untuk menonaktifkan akun AdSense di Rusia. Artinya, akun Google yang menggunakan layanan Google AdSense, termasuk YouTube, tidak dapat menghasilkan uang dari layanan iklan tersebut.

Seperti diketahui AdSense merupakan layanan periklanan dari Google yang merupakan bagian dari program Google Ads. Layanan ini biasanya digunakan oleh pemilik website dan channel YouTube untuk meraup keuntungan dari iklan yang dipasang di website atau video YouTube mereka.

Jadi, dengan dinonaktifkannya AdSense di Rusia, pemilik website dan YouTuber terancam tidak bisa “mendapatkan bayaran” atau menarik pendapatan dari iklan yang dipasang di konten mereka.

Berdasarkan laporan Reuters, beberapa akun AdSense yang masih memiliki pendapatan di bulan Juli mendapat pemberitahuan bahwa pencairan pembayaran akan dilakukan pada pertengahan Agustus.

“Penghasilan Anda di bulan Juli akan dicairkan sekitar tanggal 21-26 Agustus. Dengan asumsi Anda tidak memiliki penangguhan pembayaran aktif, dan telah memenuhi ambang pembayaran minimum,” bunyi pemberitahuan tersebut.

Aksi Balas Dendam?

Google tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang mereka maksud dengan “pembangunan berkelanjutan” dalam pernyataan mereka. Tetapi, keputusan Alphabet dianggap sebagai tindakan untuk balas dendam karena pembatasan kecepatan di YouTube yang dilakukan pemerintah Rusia baru-baru ini.

Mulai akhir Juli, kecepatan unduh YouTube akan dibatasi sekitar 40 persen di YouTube PC/komputer. Lalu pada akhir minggu berikutnya atau sekitar awal Agustus, kecepatan download YouTube akan kembali diturunkan hingga 70 persen.

Menurut laporan Yahoo News, hal ini dilakukan untuk bisa menghukum perusahaan tersebut karena dianggap anti-Rusia. Mengacu pada penghapusan akun milik blogger Rusia dan media YouTube yang mereproduksi pesan dari Kremlin yaitu sebutan pemerintah Rusia tentang perangnya terhadap Ukraina.

Sebelum melancarkan invasi ke Ukraina pada awal tahun 2022, Rusia juga sudah mulai membatasi akses negaranya terhadap media dari luar negeri. Beberapa platform media sosial mulai dibatasi, termasuk X (sebelumnya Twitter) dan ribuan situs web lain yang dianggap sebagai “organisasi yang tidak pantas”.

Nah, YouTube sebenarnya adalah salah satu yang selamat dari pembatasan akses. Pasalnya, saat itu belum ada alternatif yang jelas. Faktanya, menurut layanan pemantauan Mediascope, sekitar setengah penduduk Rusia menggunakan YouTube setiap bulannya.

Kini, YouTube dianggap anti-Rusia, setelah memblokir beberapa saluran yang pro-Kremlin atau dijalankan oleh pemerintah Rusia. Setelah dibatasi di PC, Khinshtein menyarankan untuk menggunakan situs alternatif seperti Rutube dan VK Video.

Akses ke YouTube di perangkat seluler tidak akan terpengaruh untuk saat ini, menurut Khinshtein. Di masa lalu, Google telah berulang kali didenda karena tidak menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Rusia.

Unit Google di Rusia, yang merupakan induk YouTube. Mengajukan kebangkrutan pada tahun 2022 setelah otoritas setempat menyita rekening banknya karena serangkaian denda.

Tetapi, perusahaan terus menawarkan layanan gratis di Rusia, termasuk Google Penelusuran, YouTube, dan Gmail.

Baca Juga : YouTube Uji Coba Fitur Penangkal Hoaks, Mirip Punya X Twitter

NotebookLM, AI Bikinan Google Khusus Penelitian Hadir di Indonesia

KOMPAS.comGoogle memperluas ketersediaan asisten penelitian dan penulisan berbasis AI, bernama “NotebookLM“, ke lebih dari 200 negara dan wilayah yang ada di seluruh dunia.

Google sebenarnya mengumumkan NotebookLM sebagai software eksperimental pada Juli 2023. Kini, ketersediaan NotebookLM versi eksperimental telah diperluas ke lebih banyak negara, termasuk Indonesia.

Sebenarnya NotebookLM mirip dengan chatbot Google Gemini. Bedanya, NotebookLM didesain sebagai alat AI yang fokus membantu pengguna memahami dan mengeksplorasi materi yang kompleks.

Misalnya, pengguna mengunggah tiga jurnal sebagai referensi skripsi ke NetebookLM. Pengguna dapat menanyakan perbedaan/persamaan topik yang diangkat, teori/konsep penelitian yang digunakan, temuan/hasil penelitian, dan lain sebagainya.

Dari jawaban AI NotebookLM diharapkan pengguna akan lebih mudah dalam mencari ide bahkan mulai menulis sendiri tesis (atau naskah lainnya).

Google Didukung Gemini 1.5 Pro

Menariknya, NotebookLM kini hadir dengan kemampuan yang ditingkatkan. Salah satunya adalah dukungan model AI paling mumpuni milik Google, yakni Gemini 1.5 Pro.

Dengan Gemini 1.5 Pro, NotebookLM menjadi lebih canggih dengan memungkinkan pengguna bertanya tentang gambar, bagan, diagram yang terdapat pada materi sumber yang diunggah.

Upgrade NotebookLM ini juga memperkenalkan beberapa fitur baru antara lain:

  • NotebookLM kini mendukung Google Slide dan URL web sebagai sumber, bersama dengan Google Dokumen, PDF, dan file teks.
  • Kutipan sebaris kini dapat mengarahkan pengguna langsung ke sumber kutipan di file sumber pengguna. Dengan model kutipan ini, kata Google, pengguna dapat dengan mudah memeriksa ulang tanggapan AI atau mempelajari lebih dalam teks aslinya.
  • Terdapat Notebook Guide (panduan buku catatan). Fitur ini memungkinkan pengguna dapat ringkasan materi secara otomatis.

Uniknya, pengguna bisa mendapatkan ringkasan dalam format lain. Misalnya format “FAQ” (pertanyaan yang sering diajukan). Dengan format FAQ, AI NotebookLM akan merinci beberapa poin pertanyaan yang mungkin sering ditanyakan mengenai materi yang diunggah oleh pengguna, termasuk jawabannya.

Ada juga format “Panduan Belajar”, yang menyajikan beberapa pertanyaan kuis/esai, beserta jawabannya. Terdapat format “Garis Waktu” untuk merangkum garis waktu penting (berdasarkan tahun/bulan) dalam materi sumber.

Baca Juga : Valorant Resmi Hadir di Konsol, Dapat Dimainkan di PS5

Google Bayar Rp 156 Miliar Untuk Penemu “BUG”

KOMPAS.com – Raksasa teknologi Google sudah memiliki program bernama Vulnerability Reward Program (VRP). Dalam program ini Google akan memberikan imbalan berupa uang untuk orang yang menemukan celah keamanan (bug). Pada ekosistem Google, seperti Android atau juga Chrome.

Pada tahun 2023 lalu, Google tercatat sudah memberikan hadiah total uang sebesar 10 juta dollar AS (sekitar Rp 156 miliar) untuk 632 penemu bug di ekosistemnya tersebut.

Angka ini menurun dibandingkan hadiah 12 juta dollar AS atau setara Rp 188,4 miliar yang diberikan di tahun 2022. Meski begitu, angka ini tetap signifikan dan menunjukkan keterlibatan komunitas pengguna untuk upaya keamanan Google.

Sementara hadiah terbesar yang diberikan oleh Google untuk pemburu bug pada 2023 lalu itu mencapai 113.337 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 miliar. Tidak dirincikan dalam program apa yang memberikan hadiah itu dan siapa yang menerimanya.

Hadiah Untuk Penemu Bug di Chrome

Untuk VRP mesin peramban (browser) Google Chrome dari total hadiah yang diberikan Google itu mencapai 2,1 juta dollar AS (sekitar Rp 31,4 miliar) untuk 359 laporan bug yang sudah diterima.

Salah satu poin yang disorot Google ialah kehadiran versi terbaru Chrome Milestones 116 (M116) yang membawa teknologi MiraclePtr. Teknologi ini berfungsi untuk mencegah eksploitasi kerentanan Use-After-Free (UAF).

UAF itu sendiri ialah kerentanan yang berhubungan dengan penggunaan memori dinamis yang salah ketika mengoperasikan program. Pada akhirnya, penyerang dapat memanfaatkan kesalahan tersebut untuk meretas program.

Kendati demikian, program VRP Chrome juga menambahkan hadiah MiraclePtr Bypass yang memberikan imbalan sampai 100.115 dollar AS (sekitar Rp 1,5 miliar) untuk mendorong peneliti mencari cara meretas fitur ini.

Tidak Membuat Sofware Lebih Aman

Katie Moussouris selaku pendiri perusahaan keamanan Luta Security, mengatakan bahwa program “berburu” bug yang ditawarkan Google dan Microsoft tidak membuat software makin aman.

Sosok yang membujuk kantor Microsoft Redmond dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon). Untuk ikut membuat program pencarian bug, menjelaskan bahwa hal itu disebabkan karena perubahan strategi perusahaan.

Baca Juga : Cara Cari Arah Kiblat Menggunakan Google Search

Google Menjual Robot Android, Baru Rilis Langsung “Sold Out

KOMPAS.com – Tak hanya menjual produk teknologi, Google kini juga menjual merchandise perusahaan. Nah, kali ini Google jualan pajangan robot Android dan juga langsung ludes terjualkan.

Marchendise ini dijual melalui toko resmi Google. Ada aneka produk Google seperti kaos, botol minum, kacamata serta lain sebagainya.

Merchandise bertema Android juga terbilang beragam, mulai dari kaos, mug, stiker, pena, sampai kaos kaki. Boneka berbentuk robot Android ini baru saja ditambahkan oleh Google di toko resmi milik mereka.

Boneka robot ini dijuluki dengan nama “The Bot”. Robot ini yang memiliki ukuran 3 inci atau sekitar 7,62 cm. Bukan hanya kepala, robot ini didesain lengkap dengan tangan serta kaki.

The Bot ini hanya tersedia di wilayah Amerika Serikat saja dengan menjualnya seharga 16 dollar AS atau setara dengan Rp 250.000. Harga ini belum termasuk biaya pengiriman ke alamat para pembeli.

Kini robot itu tak lagi dipajang di etalase toko, seolah terlihat bahwa stoknya habis. Sayangnya aneka merchandise di Google memang dijual hanya terbatas saja sehingga belum bisa dipastikan apakah stoknya akan tersedia kembali atau juga tidak.

Julukan Baru Maskot Robot Android

Google sendiri beberapa waktu lalu mengubah nama maskot Android dari semula “Bugdroid” menjadi “The Bot”. Pengumuman itu sudah disampaikan dalam ajang pameran teknologi tahunan, CES 2024 (Consumer Electronics Show).

Perubahan nama ini diketahui saat ajang CES 2024 berlangsung. Karena, robot hijau itu kerap disebut-sebut oleh Google dengan nama “The Bot”.

Saat pengunjung menghampiri salah satu booth Google di CES 2024. Mereka akan diminta untuk memindai kode barcode. Ketika proses memindai selesai maka pengunjung dapat mengarahkan kamera belakang ke atas gedung.

Nantinya itu akan muncul maskot robott hijau Android raksasa atau The Bot. Di atas gedung dan berselancar menggunakan skateboard. Karakter ini pun akan mengajak para pengguna untuk menjelajahi booth lain.

Semulanya Google hanya mengadopsi logo berbentuk kepala robot hijau dengan desain flat (datar) atau juga dua dimensi. Sedangkan versi logo yang baru terlihat lebih hidup.

Baca Juga : Apa Itu FUB Dalam Internet? Begini Penjelasan, Cara Kerjanya!